Sabtu, 13 November 2010

Mencintai & Menikmati Pekerjaan

Jika Anda menikmati apa yang Anda kerjakan, kesuksesan adalah milik Anda.
Jika Anda tidak menikmati apa yang Anda kerjakan,
Anda tidak akan menjadi sukses.
Mencintai pekerjaan Anda akan merubah segalanya.
Pekerjaan adalah kasih yang dinyatakan.

Anda tidak akan pernah meraih kesuksesan yang sejati
kecuali Anda menyukai apa yang Anda kerjakan.
Kesempatan Anda untuk kesuksesan akan sama
dengan jumlah kenikmatan yang
Anda peroleh dalam pekerjaan Anda.
Jika Anda memiliki pekerjaan yang Anda tidak sukai,
hadapilah hal itu atau keluarlah.
Pekerjaan adalah hadiah, bukan hukuman.
(anonymous)

Wah, kata-katanya sungguh oke nih, bagaimana kita bisa menemukan cinta dalam pekerjaan. Seperti ada sebuah perumpamaan, “Jika Kita Ingin Hidup Bahagia Seumur Hidup, Cintailah Pekerjaan Anda”. Semoga Bermanfaat..

Ada beberapa tips yang pernah saya baca, tentang bagaimana kita bisa bahagia menikmati pekerjaan kita.. Semoga saja bisa membantu. Mudah-mudahan kita bisa menikmati pekerjaaan. Penghasilan dapat, hatipun senang.

(1) Bekerja adalah Ibadah
Bekerja untuk ibadah. Hal ini terkait dengan niat kita, apa yang kita lakukan, peras keringat, banting tulang, ketika diniatkan untuk ibadah, puji Tuhan akan memberikan semangat tersendiri dalam hati dan diri kita. Bagi seorang kepala keluarga misalnya, sungguh teramat mulia jika niatan ini selalu ada dalam sanubarinya. Hati menjadi ringan ketika melakukan pekerjaan, apalagi ketika terbayang akan sebuah tanggungjawab untuk memberikan nafkah bagi istri dan anak-anaknya. Semangat dan terus bersemangat bekerja lagi bukan.

(2) Persaudaraan Di Lingkungan Kerja.
Dalam lingkup kerja, memang tak saling kenal sebelumnya. Tetapi alangkah indahnya ketika kita memperlakukan rekan kerja sebagai seorang saudara. Dengan begitu, akan sulit bagi kita untuk terlalu iri, saling curiga berlebihan, apalagi saling menjatuhkan. Tak akan terbesit sikap demikian karena sama saja dengan manghancurkan saudara sendiri. Kalau kita melihat sesama karyawan misalnya melakukan kesalahan, tentu tak ada sikap lain bagi kita untuk mengingatkannya, tentunya dengan cara personal dari hati ke hati, bukan di tempat umum karena bisa menyakitkannya.

(3) Ciptakan Suasana Yang Nyaman.
Entah itu ruang kerja, dekorasi ruangan maupun suasana interaksi antar sesama. Membangun komunikasi empatik itu penting. Seperti saling menanyakan kabar baru, menjaga seyuman dan sapaan-sapaan ramah lainnya, termasuk canda tawa kadang diperlukan asalkan tak berlebihan. Ada canda tawa yang membuat suasana cair, tak hanya di level bawah, jajaran pimpinan pun kerap terlibat dalam canda tawa itu sehingga suasana kantor mengasyikkan. Begitulah, hari-hari begitu menyenangkan.

Bila anda tetap saja tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga. Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa anda cintai dari kerja anda: tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sementara. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.

Inilah kunci yang membuat kita mencintai pekerjaan kita, hasilnya kita akan bahagia menikmati pekerjaan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar